Hari 18 Puasa Daniel


Ayat Alkitab: Kis 15, Rom 12:1-2

Isu-isu teologi dan budaya bisa memulai diskusi atau bahkan argumen di antara jemaat. Dalam bacaan hari ini, beberapa orang dari kelompok sunat menyebabkan kebingungan dan kegelisahan ketika mereka mencoba untuk memaksakan kebiasaan-kebiasaan Yahudi kepada jemaatjemaat baru di Antiokia. Mereka mengajarkan bahwa orang-orang non-Yahudi di Antiokia harus disunat agar bisa selamat. Ini menyebabkan banyak pertentangan dan kebingungan sehingga Barnabas dan Paulus harus dikirim ke Yerusalem untuk meminta arahan dari para rasul dan tuatua di sana mengenai masalah ini. Setelah diskusi, perdebatan dan pemikiran yang berkepanjangan, maka diputuskan bahwa sunat tidak diperlukan untuk keselamatan.

Ketika pertentangan terjadi di dalam tubuh jemaat, maka hal itu harus mendapat perhatian otoritas yang lebih tinggi. Masalah-masalah yang timbul tidak boleh sampai menyebabkan
perpecahan di dalam tubuh Kristus, kecuali salah satu pihak secara jelas mengambil posisi yang menentang otoritas dan kebenaran Firman Allah. Mereka yang berada di posisi kepemimpinan harus memiliki hikmat dalam mengatasi pertentangan-pertentangan ini supaya jangan halhal ini menghalangi pertumbuhan rohani orang percaya.

Pokok Doa:
• Berdoalah supaya para pemimpin IFGF GISI memiliki hikmat dalam mengatasi perbedaan pendapat teologi dan budaya di dalam tubuh Kristus
• Berdoalah supaya orang-orang percaya boleh berakar teguh di dalam Firman dan tidak mudah terombang-ambing oleh doktrin lain.

Renungan Harian:
• Ketika kita diperhadapkan dengan isu-isu teologi dan budaya, baiknya kita boleh menghadapi masalah itu dengan roh yang rendah hati – tidak bersikeras untuk mempertahankan
posisi kita, tetapi rela untuk “menyerahkan” interpretasi kita untuk menghindari perpecahan dalam tubuh jemaat, selama interpretasi yang lain tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.
• Banyak dari kita yang tidak tumbuh dalam keluarga Kristen harus berhadapan dengan kebiasaan-kebiasaan yang lama dan superstisius yang diturunkan kepada kita oleh generasi-generasi sebelumnya. Seringkali tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan
lama tersebut, antara lain percaya kepada shio, horoskop atau superstisi lainnya. Hanya melalui pembelajaran akan Firman Tuhan dan doa, pikiran kita bisa ditransformasi dan diperbaharui menjadi serupa dengan pikiran Kristus.

Source: http://www.ifgf.org/

No comments:

Post a Comment